MESKI korban bentrokan umat Islam dengan pengikut ajaran sesat Syiah masih terus terjadi – terakhir dengan tewasnya satu warga NU Jember yang dibunuh oleh pengikut Syiah – namun Majelis Ulama Indonesia Pusat masih belum mau memfatwakan Syiah sebagai ajaran sesat secara nasional.
“Kalau daerah-daerah mau mengeluarkan fatwa Syiah sesat karena adanya kasus penyimpangan di wilayah mereka, MUI pusat mempersilahkan, namun untuk secara nasional masih belum bisa,” ujar KH. Ma’ruf Amin, salah seorang komisi fatwa MUI Pusat kepada Islampos.com Jumat malam kemarin (13/9/2013) di sela-sela acara pembukaan Rakernas MUI di Hotel Twin Plaza, Jakarta.
Bagi beliau agak susah untuk memfatwakan Syiah sesat secara nasional, karena masih perlu bukti kongkrit kesesatan ajaran yang dibawa oleh Abdullah bin Saba’ ini.
Baca
artikel selengkapnya di PERISTIWA KARBALA
tafhadol
“Kita tidak bisa mengeluarkan fatwa sesat secara nasional, yah itu tadi mereka tidak menampakkan ajaran sesatnya, beda dengan di Sampang dan Jember yang berakibat bentrok dengan umat Islam,” tandas Kyai yang juga Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (NU).
Walaupun begitu, Ma’ruf Amin mendukung penuh upaya daerah-daerah yang mengeluarkan fatwa sesat terhadap ajaran Syiah jika memang para pengikut Syiah tersebut telah mendakwahkan ajaran yang sesat di tengah kaum Muslimin.[fq/islampos]
Post A Comment:
0 comments: