SETELAH berhasil membatalkan kehadiran Tokoh Syiah Jalaluddin Rakhmat, LDK Salim UNJ menggelar kajian mingguan di pelataran Masjid Nurul Irfan bertema “Koq Syi’ah Bukan Islam?” (10/09). Acara mengupas kesesatan Syiah ini menghadirkan Anggota Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat, Fahmi Salim Lc.MA.
Dalam kajian tersebut, Fahmi mengungkapkan penyimpangan-penyimpangan ajaran Syiah hingga membuat aliran ini keluar dari Islam. Mulai dari genealogi akidah Syiah, imamah, tahrif Al Qur’an, mut’ah, sampai dengan persoalan status ahlul bayt yang sering dijadikan kedok Syiah dalam melancarkan propagandanya.
Magister Tafsir Qur’an Universitas Al Azhar Kairo ini memberikan peringatan bagi para pemuda terhadap sepak terjang Syiah. Hal ini dikarenakan karena rekrutment agen-agen Syiah sering kali menyasar para pemuda.
“Pemuda menjadi sasaran empuk lewat ide-ide revolusi yang disesuaikan dengan semangat ‘pemberontakan’ kaum muda dan isu-isu persoalan filsafat yang melenakan sehingga sang korban terbuai tanpa sadar,” terangnya panjang lebar.
Baca
artikel selengkapnya di PERISTIWA KARBALA
tafhadol
Pengurus Muhammadiyah ini juga mengkritik penggunaan “pisau bedah” yang tidak tepat dalam mengenal dan memahami Syiah. Dia mengatakan salah besar jika gerakan ideologis seperti Syiah dibedah melalui pendekatan sosial politik, karena pendekatan semacam ini rawan kepentingan dan pencitraan.
Sebagai solusinya, Fahmi menawarkan studi teks langsung terhadap kitab-kitab pedoman dan dasar dari ideologi kaum Syiah itu sendiri. [Eza/Islampos]
Post A Comment:
0 comments: